Kantor Pusat
ASYKI BUSINESS CENTER
Jl. R.E. Martadinata No. 2C
Air Mancur - Bogor 16129
Telp. 0251 - 8575507
Fax. 0251 - 8575511
Jumlah orang miskin atau kaum dhuafa di negara tercinta ini masih begitu banyak. Uluran tangan dan bantuan dari kita yang diberikan kemampuan dan kelapangan rizqi yang cukup dari Allah SWT sangat diperlukan bagi saudara-saudara kita yang hidup berkekurangan.
Perintah Allah SWT untuk membahagiakan kaum dhuafa dan anak yatim yakni QS Al Baqarah Ayat 177 : “………, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, Hari Akhir, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin (dhuafa) “Demikian pula Hadits Rasulullah tentang seseorang yang berusaha memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang-orang miskin (dhuafa), maka dia seperti seorang yang berjihad di jalan Allah atau seperti seseorang yang rajin melakukan sholat malam dan berpuasa di siang hari . Maka manfaatkanlah peluang ini menjadi bagian dari program Indonesia Berta’awun semata-mata karena Allah dan untuk keselamatan kita kelak di Yaumil Akhir
Jumlah penduduk miskin Indonesia Tahun 2017 masih sangat besar, yakni sebesar 27,76 Juta Jiwa (sumber data BPS 2017). Sebarannya adalah Sumatera 6,2 Juta Jiwa, Jawa+Bali+ Nusa Tenggara 16,9 Juta Jiwa, Sulawesi 2,1 Juta Jiwa, Kalimantan 1 Juta Jiwa, dan Papua+Maluku 1,5 Juta Jiwa.
Problematika kaum dhuafa Indonesia saat ini adalah rendahnya pendapatan dengan income per kapita rata-rata Rp 361.990.- per bulan; tidak memiliki asset, terpinggirkan, rentan resiko kesehatan, rentan resiko keuangan, berpotensi terus terjerembab kemiskinan apabila mengalami musibah, dll.
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Surat Al-Baqarah Ayat 177 )
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)
Program yang sudah dilakukan oleh Lembaga social untuk membantu para dhuafa biasanya dengan memberikan bantuan secara langsung yang bersifat konsumtif seperti pemberian SEMBAKO, UANG TUNAI, DLL maupun untuk biaya Pendidikan. Dan hal tersebut diatas belum bisa menyelesaikan permasalahan keuangan yang dihadapi kaum dhuafa terutama pada saat terjadi musibah (meninggal dunia, kecelakaan, cacat tetap, sakit dll) yang memerlukan dana tidak sedikit.
Untuk itu kami menawarkan solusi sebagai pelengkap terhadap masalah diatas dengan program Indonesia Berta’awun
Taawun Card adalah program tolong menolong diatara agniya dan dhuafa, dalam memberikan bantuan berupa santunan jika mengalami musibah, sakit, kecelakaan, cacat & meninggal
per Tahun / Orang
per Tahun
Asuransi Jiwa | PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
Manfaat Asuransi Jiwa Syariah berupa Pembayaran Santunan Kematian bagi Individu Masyarakat
Asuransi Jiwa | PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
Manfaat Asuransi Jiwa Syariah berupa penggantian biaya rawat inap & pembedahan, rawat jalan, perawatan gigi, kehamilan/melahirkan, perawatan ma
Asuransi Mikro | PT Asyki Sarana Sejahtera
Program Keluarga Mu´awanah Paket 50 Ribu merupakan Program Asuransi Jiwa yang memberikan manfaat berupa santunan kematian jika
Asuransi Mikro | PT Asyki Sarana Sejahtera
Asuransi Sepeda Motor Mu´awanah merupakan program asuransi umum syariah yang memberikan manfaat berupa santunan terhadap risiko kehilangan ma